Jumat, 31 Desember 2010

Kematian Akhir Kehidupan

Kematian yang saya hadiri seminggu yang lalu, membuat saya kembali mengingat akan kematian. Ya, sudah lama saya malupakan itu padahal akhir dari kehidupan saya adalah kematian. Ngeri dan takut semuanya masuk kedalam fikiran saya bahkan ketidaksiapan membuat saya menjadi gemetar. Saya masih belum siap Ya Allah, entah berapa banyak dosa yang telah saya perbuat. Sepertinya syaitan sangat suka pada diriku.

Mati, apa itu mati? Mati adalah sebuah kata dimana tak ada nyawa, tak bernafas dan tak bisa melakukan aktivitas apapun. Dan juga terputusnya hubungan roh dengan jasad lahir dan batin, perpisahan di antara kedua-duanya, pertukaran dari satu keadaan kepada keadaan lain. Bagi orang yang mempunyai agama dan yakin dengan agamanya, kematian bukanlah akhir tapi melainkan awal dari subuah kehidupan baru dan kekal.
Mati berbeda dengan tidur, kerana tidur adalah terputusnya roh sementara dengan hubungan lahiriah.

Allah berfirman, terdapat dalam Surah az-Zumar, ayat 42:
Maksudnya: “Allah (Yang Menguasai Segala-galanya), Ia mengambil dan memisahkan satu-satu jiwa dari badannya, jiwa orang yang sampai ajalnya semasa matinya, dan jiwa orang yang tidak mati: dalam masa tidurnya; kemudian Ia menahan jiwa orang yang Ia tetapkan matinya dan melepaskan balik jiwa yang lain (ke badannya) sehingga sampai ajalnya yang ditentukan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (untuk memahaminya)” 

Kematian merupakan takdir yang telah ditentukan Allah SWT, dan kita manusia tak pernah tau kapan datangnya. Bisa saja 10 tahun lagi, sebulan, sehari bahkan 1 jam kedepan. Sudah cukupkah bekal kita menuju kesana dan tidak takutkah kita bahwa amal yang kita punya tidak cukup menolong kita?? "Naudzubillah min Dzalik".

Coba sejenak berpikir ketika ajal kita benar-benar datang, bayangkan kita sudah terbujur kaku dan orang-orang yang menyayangi kita menangisi kepergian kita. Kita dibalut dengan kain kafan dan diantar ketempat peristirahatan kita yang terkahir. Kemudian kita dimasukkan ke dalam tanah, ditimbun dan satu per satu orang pergi meninggalkan kita. Apakah kita sudah siap didatangi oleh malaikat yang mempertanyakan amal kita, dihukum atas dosa-dosa yang kita perbuat?? 
Siapkah juga kita dengan kehidupan yang baru itu?? 
Bahkan sang Presiden pun tak bisa menolong dirinya sendiri selain amal yang ia punya. 
Jujur, saya takut  dan belum siap ya Allah.... 

Semoga Allah SWT masih mau membirikan cahaya kepada kita yang masih ingat kepada-Nya, sesungguhnya Dia tak pernah tidur dan tak pernah mati. Dan Dia juga Maha Pengampun. Semoga kita dijadikan umat yang selalu mengingat-Nya dan juga ingat akan kematian.

Catatan akhir tahun 2010, semoga tahun-tahun berikutnya kita menjadi umat yang senatiasa berada dijalan yang benar. Saya sendiri manusia yang banyak berbuat dosa, tapi saya masih yakin Allah mau mengampuni ketika saya benar-benar berbotobat.
Amin.....